Perlu diketahui gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang hampa dimana perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi pada saat yang bersamaan. Arah medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dan arah keduanya tegak lurus terhadap arah rambat gelombang, sedangkan medan listrik berbanding lurus dengan besar medan magnet, dengan hubungan E = cB. Dari penjelasan sifat di tadi dapat dikatakan bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal maka dapat mengalami polarisasi, peristiwa pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dan pelenturan (difraksi).
Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang tidak membutuhkan medium dalam perambatannya. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang melalui beberapa karakter seperti panjang gelombang, amplitudo, frekuensi, dan kecepatan. Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan pada level yang berbeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, maka semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan akan tetapi semakin tinggi frekuensinya.
Dari penjelasan diatas kita dapat menarik kesimpulan dari pengertian gelombang elektromagnetik jadi, Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang terdiri dari listrik dan magnet dengan merambat tanpa harus ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang atau wavelength, frekuensi, amplitude atau amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang
A. CONTOH GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Spectrum adalah lama panjang radiasi.
Dari gambar diatas maka kita bisa memberi kesimpulan bahwa jenis atau contoh radiasi panjang gelombang sesuai urutan sebagai berikut:
1. Radio dengan panjang gelombang 10^3 dengan frekuensi 19^4
2. Microgelombang dengan panjang gelombang 10^-2 dengan frekuensi 10^8
3. Inframerah dengan panjang gelombang 10^-5 dengan frekuensi 10^12
4. Cahaya tampak dengan panjang gelombang 0,5×10^-6 dengan frekuensi 10^15
5. Ultraviolet dengan panjang gelombang 10^-8 dengan panjang frekuensi 10^16
6. Sinar-X dengan panjang gelombang 10^-10 dengan frekuensi 10^18
7. Sinar gamma dengan panjang gelombang 10^-12 dengan frekuensi 10^20
Pada tabel tersebut terdapat barisan frekuensi cahaya terlihat dari yang besar menuju yang kecil dengan Cahaya ungu - cahaya nila - cahaya biru - cahaya hijau - cahaya kuning - cahaya jingga-cahaya merah. Dari sini saya dapat menarik kesimpulan bahwa Gelombang elektromagnetik menunjukkan gejala-gejala pemantulan, pembiasan, difraksi, polarisasi seperti halnya pada cahaya dimana pola gelombang elektromagnetik sama dengan pola gelombang transversal dengan vektor perubahan medan listrik tegak lurus pada vektor perubahan medan magnet dan diserap oleh konduktor dan diteruskan oleh isolator.
B. HUKUM PEMANTULAN CAHAYA (Pernyataan Snellius)
Pemantulan cahaya adalah proses perubahan arah rambat cahaya ke sisi medium asalnya setelah menumbuk antarmuka dua medium. Hukum pembiasan cahaya sebagai berikut:
1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2. Sudut datang, sama besar dengan sudut pantul.
a. Pemantulan Teratur
Apabila seberkas cahaya sejajar mengenai permukaan bidang datar yang rata maka berkas cahaya yang jatuh pada berbagai titik sudut memiliki sudut datang yang sama (karena arah garis normal semuanya sama) dan semua berkas cahaya tersebut dipantulkan dengan sudut yang sama pula. Akibatnya cahaya yang dipantulkan berupa berkas sinar sejajar dengan jumlah berkas sinar pantul hampir sama dengan berkas sinar datang. Sehingga permukaan benda yang mengalami pemantulan teratur akan tampak mengkilap.
b. Pemantulan Baur
pemantulan cahaya ke segala arah yang terjadi karena bekas sinar datang jatuh pada permukaan kasar atau tidak rata.
C. HUKUM PEMBIASAN CAHAYA
Refraksi atau pembiasan dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan. Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut datang dengan sudut bias. Hasil eksperimen ini dikenal dengan nama hukum Snell yang berbunyi :
1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
2. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap.
D. SIFAT-SIFAT CAHAYA
- Cahaya merambat lurus, dimana cahaya masuk melalui cela lubang
- Cahaya dapat dipantulkan, dimana sinar dari cahaya terpantul dicermin.
- Cahaya dapat menembus benda bening, seperti tembusan cahaya pada kaca bening
- Cahaya dapat dibiaskan, seperti tidak berbentuk tubuh di kolam renang akibat cahaya.
- Cahaya terdiri dari berbagai warna, seperti pada pelangi.
F. ALAT OPTIK
Optik adalah penggambarkan pelayanan perilaku dan sifat cahaya yang berhubungan dengan penglihatan dan interaksi cahaya maupun materi. Ada beberapa macam alat optik ,yakni:
1. Mata
2. Kamera
3. Lup
4. Mikroskop
5. Teleskop