6 Hal yang Dapat Menyebabkan Anak Menjadi Broken Home
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Broken Home adalah kondisi di mana keluarga mengalami perpecahan atau keretakan. Menghadapi kehancuran memang tidak mudah, terlebih bagi anak-anak. Tentu bukan menjadi keinginan mereka ketika harus melihat kedua orangtuanya berpisah. Tapi jika pada akhirnya mengabaikan anak seperti acuh tak acuh, maka sebagai orang tua sebaiknya kalian bisa memahami stuasi yang kalian hadapi.
berikut di bawah ini yang patut di hindari:
1. Perceraian
Ini yang sering kita temui, di mana putusnya tali pernikahan suatu hubungan suami istri. Hal tersebut kemungkinan dapat berdampak terhadap anak.
2. Kurang kasih sayang
Perhatian begitu kurang,merasa terbuang dan tidak di anggap, sang anak merasa hancur tak ada tempat lagi untuk memperoleh kenyamanan selain memberontak.
3. Selalu di salahkan
Anak bingung harus berbuat apa lagi jika yang di lakukan selalu salah, semua serba salah. mereka lebih suka menutup telinga dan masa bodoh terhadapnya.
4. Terlalu di tekan
Orang tua selalu menuntut sang anak agar mau menjadi seperti yang mereka harapkan, tapi pernakah orang tua berpikir apakah sang anak merasa nyaman atau tidak. Terkadang sang anak akan risih dengan hal tersebut.
5. Memukul
Tidak begitu asing terdengar di telinga bukan. gimana rasanya ketika di pukul oleh orang terdekat,apa yang kamu rasakan pada detik dan menit itu,ada rasa kekecewaan bukan. yap sang anak akan merasakan hal tersebut, seketika semua campur aduk.
6. Selalu di bentak
Memarahi dengan suara keras,telinga serasa panas tidak tahan dengan keadaan tersebut kita di beri dua pilihan, melawan atau tetap diam. Jika terus berkelanjutan dapat membuat mental jatuh dan penuh ketakutan.
Jadi yang sangat berperan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak adalah orang tua, jika orang tua pandai dalam hal mengurus, kemungkinan besar sang anak merasa nyaman, atau sebaliknya orang tua terlalu berlebihan. Maka akan berdampak buruk terhadap kehidupan anak. Anak Dalam Keluarga Broken Home kebanyakan, gampang marah, cendrung, bersedih, mengurung diri, bahkan sampai kategori depresi, menderita kecemasan atau ketakuatan pada lingkungan keluarganya maupun lingkungan masyarakatnya, sehingga mereka kehilangan jati diri. Keluarga yang seharusnya mempunyai fungsi edukasi, sosialisasi, proteksi dan afeksi pada anak dapat tercerai-berai apabila terjadi broken home. Hubungan antara orang tua dan anak memang tidak bisa dilepaskan sampai kapan pun. Artikel ini membahas tentang faktor penyebab broken home dan dampaknya bagi anak yang disimpulkan melalui analisis terhadap karya ilmiah akademisi dan praktisi melalui jurnal dan buku-buku terkait broken home. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpukan bahwa faktor penyebab broken home adalah tersumbatnya komunikasi keluarga, egoisme, perekonomian, tingkat pemahaman/Pendidikan, kesibukan dan gangguan pihak ketiga. Dampak broken home adalah perilaku agresif anak, kenakalan, prestasi sekolah menurun, perilaku menyimpang, dan gangguan kejiwaan berupa broken heart, broken integrity, broken value dan broken relation. Bagi keluarga yang menginginkan keluarga yang bahagia direkomendasikan agar menjaga dan mengatisipasi faktor-faktor penyebab broken home.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya