" Ketika sendiri dia tiba tiba ada dan menemaniku. Setidaknya aku punya wadah tinta hitam, sehingga bisa curahkan semua beban di sebuah kertas putih. Tapi ketika aku punya banyak teman, kenapa dia harus pergi tampa sepengetahuan dariku. Di mana aku sebenarnya? Ah, tempat kembali memang hanya ada pada diriku, lagi-lagi seperti ini.
Kertas putih itu kini sobek. Lalu tinta hitamku mau ku kemanakan lagi. Gak mau cari wadah lain, biar saja tintanya tumpah mungkin memang di takdirkan untuk menghitam. Gak apa-apa aku terima, biar saja hitam biar saja rusak.
Dia jahat yah misal ini bagian dari keusilannya mungkin kekecewaanku akan bertambah. Aku bosan memasang emot senyum, tapi aku benci jika memasang emot sedih.
Batu itu jangan diuji Kalau kau paksakan maka dia akan pecah, hancur, menjadi debu, lalu tertiup angin sehingga terakhir menghilang. "
kamu tidak tahan masalah yang kamu perole. Seketika sedih, kecewa, dan ingin menangis itu hal wajar yang akan di rasakan manusia, bukan berarti kamu lemah dan tidak berguna, tapi kamu hanya mengexpresikan perasaanmu. perasaan manusia yang menyatakan kekecewaan atau frustrasi terhadap seseorang atau sesuatu. Terkadang orang mempunyai cara tersendiri untuk memperoleh kenyamanan. Nyaman akan suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan manusia yang bersifat individual akibat faktor kondisi lingkungan.
salah satunya berteriak yang intinya teriak karena perasaan sakit. Ada banyak alasan mengapa orang harus berteriak. Seperti teriak karena bahagia, bisa karena marah atau dalam keadaan tekanan mental. Jadi dengan teriak sekeras-kerasnya bisa membuat diri terasa nyaman dan mereka dapat memahami diri mereka masing-masing. Bahagia itu sangat muda jika ingin kenapa tidak. Jika boleh silahkan dengan caramu sendiri.
tidak mau orang lain mendengar teriakan suaramu, coba teriak sekencang-kencangnya di dalam air, seketika kamu merasa bebas mengeluarkan suara sekuat-kuatnya. Setelah itu kamu mulai mengatur nafas dalam keadaan semula, nah dengan hal tersebut kamu merasa agak mendingan dari sebelumnya dan perasaanmu agak ringan dari keadaan sebelumnya. Sebagian ada yang merasa bahagia pada berorientasi duniawi, sebagiannya lagi ada yang berorientasi ukhrawi, atau kehidupan akhirat. Mungkin mencari kebahagiaan bisa terlihat rumit, dilihat dari rintangan hidup yang ada. Namun, terkadang kebahagiaan bisa ditemukan pada hal-hal kecil dalam hidup. Sudut pandang perihal kebahagiaan memang berbeda. Tergantung setiap orang dalam melihatnya.